I made this widget at MyFlashFetish.com.

Thursday, April 28, 2016

Mutu Dan Nilai Hidup Seseorang

Hai kawan- kawan ku bertemu lagi dengan saya, di artikel berikut ini saya akan memberikan ceramah 7 menit kepada kawan-kawan semua yang berisi tentang Mutu Dan Nilai Hidup Seseorang, jika kawan ingin mengetahui isi nya. kawan-kawan bisa baca artikel saya berikut ini dan mudah-mudahan dapat kawan mengerti ok.. Selamat membaca kawan :) :)..


“ MUTU DAN NILAI HIDUP SESEORANG “

            Assalamu ‘alaikum Wr Wb...
            Kepada yang terhormat para ulama, para pejabat pemerintah, para bapak, ibu hadirin dn hadirat yang saya muliakan.
            Sebelum saya melanjutkan apa yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia, melalui mimbar kultum kali ini, marilah terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan petunjuk-Nya kepada kita sehingga pada saat ini, kita bisa berkumpul di tempat ini tanpa ada suatu halangan apapun.

            Kemudian, semoga shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada baginda Muhammad saw. Seorang Nabi yang terakhir dan termulia di antara sekalian para Nabi. Dan sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.
            Hidup dan kehidupan kita ini adalah anugerah dan karunia Ilahi yang harus kita syukuri dan kita isi dengan nilai-nilai positif yang bermutu dan bernilai ibadah, sebelum ajal datang menjemput. Nilai dan mutu hidup seseorang tidaklah ditentukan oleh panjangnya umur dari tahun ke tahun yang dilaluinya, tetapi ditentukan oleh amal kebajikan yang dilakukan sepanjang hayatnya. Hari demi hari, tahun demi tahun silih berganti sepanjang rentang perjalanan waktu yang di lalui nya merupakan lembaran sejarah hidup yang kita abadikan dengan amal-amal bakti, kesalehan dan ketakwaan yang bernilai tinggi. Karena nilai tertinggi bagi seseorang dihadapan Tuhan adalah di dasarkan atas ketakwaannya.
            Sebagaimana Firman Allah :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”
( QS. Al-Hujurat : 13 )

            Adalah para Nabi dan Rasul serta para ulama dan orang-orang saleh telah mengisi hidup mereka dengan nilai-nilai tinggi yang bermanfaat dan dikenang sepanjang masa. Jasad mereka boleh hancur di dalam kubur, tetapi hasil perjuangan mereka akan terus dikenang dan dirasakan manfaat nya sepanjang kehidupan manusia. Bangunan yang megah, gedung-gedung tinggi pencakar langit yang begitu indah dan mengagumkan akan dapat hancur berantakan bila digoncangkan oleh gempa bumi yang sangat dasyat. Tetapi kebajikan dan amal saleh yang telah dibangun dan ditanam oleh mereka akan tetap terus harum dan dirasakan manfaatnya serta diabadikan dalam lembaran sejarah.

            Oleh karena itu, mari kita isi hidup kita ini dengan nilai-nilai positif yang berguna dan bermanfaat, dengan semboyan hidup mulia atau mati syahid. Berjihad dan berjuang menegakkan kebenaran agama Allah. Seorang penyair menyatakan :
“Bangkitlah engkau untuk membela dan memperjuangkan pendirian(kebenaran). Sesungguhnya hidup ini adalah menegakkan akidah dan perjuangan.”

            Mengakhiiri kultum di kesempatan kali ini, marilah kita berdo’a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi hidup ini dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat, aaamiinnn. Demikianlah kurang lebihnya mohon maaf. Billahi taufiq wal hidayah, was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Wednesday, April 27, 2016

JIHADUN NAFS TAK BERARTI MEMASUNG DIRI

   Hai kawan-kawan bertemu lagi dengan saya, saya akan memberikan brother semua seperti biasa Ceramah 7 Menit. Ceramah yang sekarang ini saya akan menjelaskan tentang Jihadun Nafs kawan. Apakah kawan-kawan ingin mengetahui nyah ??, buat menambah Ilmu Pengetahuan di bidang Agama Islam brother... Jika kawan ingin mengetahui nyah. Kawan bisa membaca Artikel di bawah ini dari awal hingga akhir :), isya allah kawan semua akan mengerti apa itu Jihadun Nafs ?. Selamat Membaca Kawan :) :)..




“ JIHADUN NAFS TAK BERARTI MEMASUNG DIRI “

            Assalamu’alaikum Wr Wb...
            Kepada yang terhormat para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan.
            Sebelum saya melanjutkan apa yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia, memulai mimbar kultum kali ini, marilah terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi, yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan petunjuk-Nya kepada kita sehingga pada saat ini, kita bisa bertatap muka di tempat ini, tanpa ada suatu halangan apapun.

            Sebagian umat Islam ada yang – entah sadar atau tidak – cenderung menggembosi spirit Islam dengan cara memanipulasi pemahaman ajaran Islam. Konsep-konsep Islam yang pada dasar nya memberi andil besar dalam membangkitkan spirit, telah menjadi virus yang melumpuhkan jiwa. Misalnya, konsep tentang Jihadun Nafs ini sebenarnya dimaksudkan untuk menggalang kekuatan spiritual dalam keadaan yang disukai ataupun yang tidak disukai. Dengan jihadun nafsu, diharapkan terhimpun kekuatan besar yang sangat potensial di dalam diri manusia. Karena segala bentuk keinginan yang tidak sejalan dengan tujuan terlebih dahulu telah ditunjukan.

            Jihadun nafs merupakan cara yang sangat efektif untuk mencapai kekuatan yang terkonsentrasi pada kesatuan dan integritas diri. Ia juga merupakan sebuah bentuk kesatuan keinginan, keterpaduan program yang bersinergi potensial untuk mencapai suatu tujuan. Antara unsur-unsur jiwa tidak terjadi benturan, pikiran dan perbuatan menjadi sejalan, keinginan pikiran dan kemauan hati menjadi setujuan. Hal inilah yang akan menimbulkan kekuatan spiritual yang bisa terwujud menjadi kekuatan aktual.

            Dalam kenyataannya, memang terdapat banyak orang yang tertindas oleh nafsu nya, karena nafsu bisa menjadi tiran dan bahkan bisa dijadikan sebagai tuhan, oleh orang yang diperbudaknya. Perhatikan peringatan Allah swt. Dalam firman-Nya :
“Apakah kamu tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
( QS. Al-Jatsiyah : 23 )

            Manusia, sebagaimana yang digambarkan dalam ayat tersebut, nyata-nyata dalam kesesatan yang besar dan hidupnya tidak akan efektif, waktunya akan habis terserap hanya untuk memenuhi keinginan nafsunya, energinya akan habis buat melayani nafsunya belaka, bahkan orang lain pun bisa tertindas dan terseret oleh kejahatannya. Na’udzu billahi min dzalik.

            Oleh sebab itu, Islam perlu mencanangkan jihadun nafs. Manusia dituntut untuk berusaha dan berjuang membersihkan dirinya (jihadun nafs) dengan sungguh-sungguh dari keinginan-keinginan nafsu yang akan memperbudaknya.
            Sebagai anugerah Tuhan, nafsutidak harus dibabat, dipasung dan dibasmi habis. Tetapi harus dikendalikan, diarahkan dan dikelola sehingga menjadi kekuatan dan energi positif. Dengan cara itu keinginan yang baik bisa tersalurkan dan yang kurang baik atau bahkan tidak baik bisa dinetralkan lalu diperbaiki.

            Jihadun nafs, tidak berarti menutup diri rapat-rapat dari pergaulan dunia luar, karena khawatir nafsunya akan bergolak dan tak mampu mengendalikannya, tidak pula dengan memenjarakan dan memasung diri di balik dinding tebal yang memisahkan dirinya dari dunia luar, bukan demi menyusun kekuatan baru dan juga bukan hendak melakukan perlawanan, tetapi menyerah untuk selama-lamanya. Apalagi sampai menyakiti dirinya, mengebiri segala keinginan, memasung segala naluri kemanusiaannya, tanpa memberi saluran sedikitpun dalam kehidupan luas yang harus dikelola dengan baik, sebagaimana mandat yang diembangnya sebagai khalifatullah fil ardh. Kita harus berani bertendang ke gelanggang menyandang Islam dengan tawaran-tawaran yang menawan. Selamat berjuang....

            Mengakhiri kultum di kesempatan hari ini, marilah kita berdo’a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi hidup ini dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat,aaamiinnn. Demikianlah, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya.
            Hadanallah waiyyakum ajma’in was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
           

Keberuntungan Yang Besar

Hai kawan-kawan ku semua, saya akan memberikan kalian Mimbar Ceramah 7 Menit. Di dalam ceramah selama 7 menit ini kita kamu realitas muda islam baik putra maupun putri yang menaruh begitu besar terhadap dakwah dan penyiaran islam. Mudah-mudahan dengan membaca artikel saya ini anda semua lebih memperdalam lagi tentang islam dan apa itu islam ??.. Selamat membaca brother :) :)




“ KEBERUNTUNGAN YANG BESAR “

            Assalamu’alaikum Wr Wb...
            Kepada yang terhormat bapak para ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah yang saya taati, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

            Mengawali pertemuan kita kali ini, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam, yang senantiasa menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga pada saat ini kita bisa berkumpul di tempat yang penuh berkah ini tanpa ada suatu halangan apapun. Selanjutnya, shalawat dan salm, semoga senantiasa di limpahkan kepada jungjung-an Nabi Besar Muhammad saw. Yang telah membimbing dan mengantarkan kita kepada ketinggian ilmu pengetahuan dan peradaban yang terhormat.

            Sebagai kamu muslimin, kita harus bersyukur atas petunjuk dan anugerah keimanan yang terus kita pegang teguh, sekalipun kita menerima ajaran Islam dari pewaris Nabi saw yaitu para ulama. Kita hidup begitu jauh dari kehidupan Rasulullah saw. Beliau telah wafat empat belas abad yang lalu, secara geografis pun kita begitu jauh dari tempat kelahiran Rasulullah saw. Tetapi kita tetap beriman dan memegang teguh komitmen keimanan kita kepada Rasulullah dan apa saja yang di bawa oleh beliau. Yang demikian ini merupakan anugerah yang sangat besar, sebagai-mana yang ditegaskan dalam Hadis Nabi saw, diantara nya ialah hadis yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Ahmad, Thabrani dan Hakim dari Jam’aah Al- Anshari, dia berkata : “Aku bertanya, ya Rasulullah adakah suatu kaum yang lebih besar pahalanya dari pada kami, sementara kami beriman dan mengikuti engkau?” Apa yang menjadi penghalang bagimu buat beriman kepadaku, sementara Rasulullah saw berada di hadapan-mu, dia datang kepadamu secara langsung dengan membawa wahyu dari langit. Tetapi akan ada lagi suatu kaum yang akan datang sesudah kamu, datang kepada mereka kitab Allah yang di tulis diantara dua Luh, maka mereka beriman kepadaku dan mereka amalkan apa yang tersebut di dalamnya. Mereka itu adalah lebih besar pahalanya dari pada kamu.”

            Dalam Hadis lain juga ditegaskan, sebagaimana yang di Riwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abnu Hibban, dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwasannya ada seorang laki-laki berkata : “Ya Rasulullah beruntunglah orang yang melihat engkau dan beriman kepada engkau.” Lalu Nabi saw bersabda : “Beruntunglah orang yang melihat aku dan beriman kepadaku dan beruntung, beruntung dan sungguh beruntung bagi orang yang beriman kepadaku, sementara ia tidak melihat aku.”
( HR. Ahmad dan Ibnu Hibban ).

            Dari hadis tersebut jelaslah bagi kita bahwa betapa beruntungnya orang yang beriman kepada Nabi saw. Padahal ia tidak melihat beliau secara langsung, dia hanya mendengar berita dan sejarah beliau dari para penyambung lidah atau para pewaris beliau. Namun ia beriman dan bahkan begitu kuat iman nya kepada beliau, termasuk kita yang hidup sekarang ini, yang tidak menyaksikan Nabi dan kehidupan beliau secara langsung, tetapi begitu besar cinta kita kepada Rasulullah saw. Terkadang air mata kita mengalir menaruh kagum dan terkenang kegigihan perjuangan beliau dalam menegakkan agama Allah, sehingga kita hendak menjadi umatnya yang baik dan patuh, berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnahnya serta bertekad untuk memberikan segenap hidup kita buat agama yang beliau bawa, yaitu Agama Islam. Maka, sungguh beruntung, beruntung dan beruntung.  

            Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita berdo’a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi sisa hidup kita ini dengan kebaktian, memperbanyak ibadah dan amal saleh, sehingga kita benar-benar menjadi orang-orang yang beruntung,aaamiinnn. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya.
            Hadanallah waiyyakum ajma’in was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh...