Saya ingin membagikan sebuah peluang, semoga peluang ini bermanfaat untuk kita dan kawan-kawan. Jadikan HP kawan sumber pencari uang , sempatkan waktu sebentar untuk melihat peluang ini di web https://paytren.online/my-usaha.com
Selamat Membaca Artikel ini kawan... :) :)
jangan lupa like dan ikuti ok kawan, hehehe
“
FAKTOR PENYEBAB BINTANG KEHIDUPAN BERSINAR TERANG “
Assalamu
‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh....
Yang terhormat para alim ulama, para
ustadz dan ustadzah, para bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawali pertemuan kita melalui
mimbar kultum kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan
semesta alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad saw. Yang telah mengeluarkan manusia dari gelap
gulita kekafiran menuju pada cahaya kebenaran, yaitu Dinul Islam.
Saya yakin, tak seorangpun diantara
kita yang menginginkan bintang kehidupannya redup dan suram atau dengan kata
lain tidak ada seorang pun yang menyukai kesulitan demi kesulitan melanda dalam
kehidupannya. Kiranya semua manusia berharap agar bintang kehidupannya bersinar
terang, penuh dengan kemudahan dan keberuntungan.
Sementara orang yang bintangnya lagi
bersinar terang kelihatan begitu mudah dan lancar-lancar saja dalam menapaki jalan
hidupnya. Setiap usaha yang dilakukan selalu menuai keberhasilan atau
sekurang-kurangnya tidak mengalami hambatan dan kesulitan yang cukup berarti.
Seakan setiap langkahnya selalu tepat pada jalan menuju keberuntungan. Ketika
bergadang selalu untung, ketika menanam makanan dapat tumbuh subur dan apa saja
yang diusahakan selalu berhasil dan sukses.
Bagaimana agar bintang kehidupan
kita bersinar terang, kemudahan demi kemudahan dan keberuntungan demi
keberuntungan selalu kita dapatkan, tentu untuk menemukan jawaban dan
penyebabnya amatlah kompleks. Tetapi sebagai orang yang beriman setidaknya kita
perlu merenungkan Firman Allah swt. Yang sudah pasti akan kebenarannya. Allah
swt. Berfirman :
“Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami akan menyiapkan baginya jalan
yang mudah.”
( QS. Al-Lail :
5-7 )
Dengan memperhatikan firman allah
tersebut, kiranya kita dapat mengetahui bahwa ada tiga hal yang dapat
menyebabkan timbulnya kemudahan-kemudahan dalam hidup :
Pertama : A’tha, yaitu suka memberi
dan murah hati. Sebuah sikap hidup yang dermawan , suka memberikan sebagian
harta bendanya kepada orang-orang yang membutuhkan dan kesulitan dalam usahanya
mencari penghidupan, seperti orang-orang miskin, anak yatim piatu, para janda,
orang-orang jompo yang tidak memiliki kemampuan untuk berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya dan lain sebagainya. Juga untuk mendirikan masjid-masjid,
madrasah, panti asuhan, pondok pesantren dan lain sebagainya.
Allah swt. Memberikan gambaran
tentang perumpamaan pelipat gandaan balasan bagi orang yang membelanjakan harta
bendanya di jalan Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam arti ayat berikut
ini :
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
dikehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
( QS. Al-Baqarah
: 261 )
Nabi saw. Menggambarkan tentang
akibat positif dari orang yang suka memberi atau orang yang dermawan dan ekses
negatif dari orang yang bersifat kikil atau bakhil. Nabi saw. Sesungguhnya
beliau bersabda : “Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah Azza wa Jalla,
dekat pada surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka...”
( Al-Hadits)
Sifat penyantun dan dermawan itu
tidak hanya mendekatkan kepada Allah swt. Dan pada surga, tetapi juga kepada
manusia. Hubungan yang harmonis dengan manusia itu akan menciptakan iklim
kegairahan, ketenangan dan membukakan jalan yang penuh harapan meraih
kesuksesan dan keberhasilan dari apa dicita-citakan dan diusahakan.
Kedua : Taqwa, menurut Prof. Mahmud
Syaltut adalah tiap-tiap manusia yang memelihara diri sendiri dari sesuatu yang
dapat merusak diri sendiri dan orang lain dan berusaha mencapai tujuan yang
mulia dan kedudukan yang sempurna di dunia dan di akhirat, itulah orang yang
bertaqwa. Ada pula yang menyatakan bahwa taqwa juga berarti tata krama
syari’at. Taqwa pada ketaatan berarti ikhlas dan pada maksiat berarti tidak
melakukannya.
Allah swt. Menyatakan akan
memberikan kemudahan dan fasilitas serta rizki dari arah manapun yang tidak
diduga-duga. Sebagaimana Firman Allah. Berikut ini :
“Barang
siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
( QS. At-Thalaq
: 2-3 )
Dan Firman berikut-Nya :
“Dan
barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.”
( QS. At-Thalaq
: 4 )
Ketiga : Membenarkan adanya pahala
yang terbaik (surga). Mempercayai nilai-nilai kebenaran akan mendatangkan
keberuntungan. Ketika kita perhatikan sesungguhnya dalam kehidupan di dunia ini
ada dua unsur yang sangat menentukan dan mewarnai kehidupan manusia, yaitu
nilai-nilai kebaikan yang akan mengantarkan manusia pada terciptanya kehidupan
yang damai, mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Dan nilai-nilai
kejahatan yang akan mengantarkan manusia pada kerusakan, kebinasahan dan
kehancuran.
Demikianlah yang dapat saya
sampaikan melalui mimbar kuliah singkat 7 menitan pada kesempatan yang mulia
ini, mudah-mudahan berguna dan ada manfaatnya. Terima Kasih atas perhatiannya
dan atas kesalahan dan kurang lebihnya mohon maaf. Akhirnya, wallahul muwaffiq
ila aqwamit thariq, was salamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh...
No comments:
Post a Comment