Selamat Membaca Kawan.. :) :)
Jangan lupa ikuti dan follow saya yah kawan, hehe
“
SYUKUR NIKMAT DATANGKAN RAHMAT “
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh...
Kepada yang terhormat para alim
ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan
ustadzah, para bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawali pertemuan kita melalui
ceramah tujuh menit kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur
kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. Yang telah menunjukan
kita pada jalan yang lurus, jalan yang menuju kebahagiaan dan keselamatan hidup
di dunia dan akhirat.
Bersyukur menjadi sebuah kewajiban
bagi kita, sebagai orang yang beriman. Karena tak ada barang sedikitpun dari
hidup yang kita lalui terlepas dari nikmat Allah swt. Bukankah setiap saat,
setiap menit, bahkan setiap detik, kita selalu memanfaatkan dan menikmati
fasilitas serta anugerah Allah swt. Tanpa anugerah dan fasilitas dari Allah
itu, dapatkah jantung kita berdetak, darah kita mengalir, mata kita melihat,
telinga kita mendengar ? Betapa besar anugerah dan nikmat Allah dari mulai yang
terkecil sampai yang besar, dari yang terlihat mata maupun yang tak terlihat,
yang hanya dapat dijangkau dan dijamah oleh rasa dan mata hati. Andai kita
mencoba untuk mengitung anugerah dan nikmat Allah, tentu kita tidak akan mampu
menghitungnya. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
( QS. An-Nahl : 18 ).
Begitu besar dan banyaknya nikmat
dan karunia Allah swt yang diberikan kepada kita, maka kita hanya dapat memuji
syukur, mensucikan dan mengagungkan atas kemaha besaran dan kemaha murahan
Allah swt. Memfungsikan kenikmatan itu menurut apa yang dikehendaki-Nya serta
beribadah kepada-Nya.
Ungkapan rasa syukur menjadi begitu
penting yang harus senantiasa ditumbuhkan dan dijaga dalam diri. Sebab dengan
bersyukur, kita akan selalu ingat kepada yang memberi, serta untuk apa
seharusnya kenikmatan itu digunakan. Sehingga kita tidak salah dalam
menggunakan kenikmatan yang telah diberikan kepada kita. Yaitu menggunakan dan
memfungsikan kenikmatan dan anugerah Allah swt. Itu pada misi kebaktian dan
ketaatan sesuai dengan yang dikehendaki Allah, agar ia ridha dan semakin
menambahkan anugerah dan kenikmatan kepada kita.
Allah
swt. Menegaskan dalam firmanya yang artinya :
“Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
( QS. Ibrahim : 7 ).
Arti ayat tersebut jelas-jelas
menyatakan bahwa sungguh Allah akan menambah kenikmatan kepada orang yang mau
mensyukuri nikmat Allah swt. Yang telah dianugerahkan nya secara benar. Sungguh
tak bermoral dan tak tau diri, orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah swt.
Apalagi, sebagaimana telah kita ketahui bahwa sesungguhnya manfaat dari sikap
bersyukur itu akan kembali kepada orang bersyukur itu sendiri, dan sedikitpun
Tuhan tidak akan mengambil keuntungan dan tidak pula mendapatkan kerugian dari
sikap hamba-Nya, apakah dia bersyukur atau bahkan justru sebaliknya.
Oleh sebab itu, sebagai makhluk yang
dha’if, kita harus pandai-pandai bersyukur dan mengabdi serta beribadah hanya
kepada Allah swt, selalu memohon pertolongan kepada-Nya. Pengabdian dan penghambaan
kita kepada-Nya harus dilaksanakan dengan ikhlas hanya karena Allah swt. Semata
Allah swt berfirman : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah swt dengan menunaikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dan
lurus.”
( QS. Al-Bayyinah : 5 ).
Dengan begitu, perasaan syukur itu
tumbuh secara dalam, yang selanjutkan akan merefleksi pada tingkat kematangan
ritual dan perilaku sosial dalam realitas kehidupan sehari-hari.
Marilah kita terus menerus berusaha
mensyukuri segala nikmat karunia Allah yang telah dicurahkan kepada kita dengan
seoptimal mungkin. Kita gunakan umur, harta benda, kesehatan dan kemampuan
tenaga serta ilmu yang kita miliki untuk berbakti kepada Allah, memberikan
kemaslahatan dan kemanfaatan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Bersyukur secara benar sesuai dengan fungsi dan tujuan nikmat itu diberikan,
yaitu untuk ketaatan dan kebaktian kepada Allah, secara tegas Allah memberikan
jaminan dengan memberikan tambahan anugerah dan kenikmatan yang lebih banyak
dan kehidupan yang lebih baik, serta kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat
dan terhindar dari siksa neraka.
Demikianlah, ceramah tujuh menit
yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga kita benar-benar
menjadi muslim yang pandai mensyukuri nikmat dan anugerah Allah swt. Sehingga
ia akan semakin menambah nikmat dan anugerah-Nya kepada kita, aaamiinnn...
Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan
kurang lebihnya. Ihdanas shirathal
mustaqim, tsummas salamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...
Gimana kawan isi artikel nyh menarik bukan, jika kawan sangat tertarik dan menyukai isi dari artikel ini. semoga kawan menjadil orang yang berguna dan selalu mengerti dengan agama,
Terima Kasih kawan,
No comments:
Post a Comment