Selamat Membaca Kawan... :) :)
“
TERNYATA NABI DAN SAHABAT TERKEMUKA JUGA MENANGIS “
Assalamu
‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...
Yang terhormat para alim ulama, para
pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para
bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawalin pertemuan kita melalui
ceramah 7 menit kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur
kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw. Sebab beliau kita dapat
mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan
menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.
Pernah suatu malam di bulan Rajab,
ketikan Nabi saw. Bangun tengah malam lalu beliau menuju masjid dan ketika
sampai di depan pintu masjid beliau menghentikan langkah kakinya, karena
terdengar suara tangisan Abu Bakar dalam keadaan sholat malam. Saat itu Abu
Bakar r.a. sedang membaca ayat 111dari surat At-Taubah yang artinya :
“Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka.”
( QS. At-Taubah
: 111 ).
Di tempat lain masih dalam masjid
itu, terdengar pula suara tangisan Ali r.a. di tengah-tengah menunaikan sholat
malam, ketika itu ia sedang membaca ayat 9 dari surat Az-Zumur yang artinya :
“Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui? Sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
( QS. Az-Zumur :
9 ).
Di sisi lain dalam masjid itu, terdengar
pula suara tangisan sahabat Mu’adz bin Jabal sedang dalam menunaikan shalat
malam yang hendak menghatamkan Al-Qur’an dalam shalatnya. Dan terdengar pula
suara tangisan sahabat Bilal sedang dalam menjalankan shalat malam dan hendak
mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalatnya, sebagaimana ketiga sahabat tersebut.
Nabi menjadi terharu dan ikut
menangis bersama mereka, air mata jatuh tergerai dengan suara yang tertahan,
karena tangisan beliau tak terdengar suaranya, tetapi air matanya begitu deras
mengalir membasahi pipi beliau yang mulia. Setelah mereka selesai menunaikan
shalatnya, beliau beranjak pergi, sementara mereka tidak mengetahui kalau
aktivitas ibadah mereka itu di saksikan oleh Nabi saw. Yang ikut menangis
bersama mereka, di depan pintu masjid.
Sesudah menunaikan jama’ah shalat
Shubuh, dengan perasaan gembira dan wajah berseri-seri beliau menghadap pada
para jama’ah dan berkata : “Wahai Abu Bakar, mengapa kamu semalam menangis
ketika membaca firman Allah dalam surat At-Taubah yang artinya : “Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka.
( QS. At-Taubah
: 111 ).
Abu Bakar menjawab : “Bagaimana aku
tidak menagis, sementara Allah menyatakan dalam ayat itu, bahwa ia akan membeli
hamba-Nya. Jika hamba tersebut cacat, tentu ia tidak akan membelinya, atau jika
cacat itu tidak diketahui setelah dibeli, tentu pembeli itu akan
mengembalikannya. Jika aku cacat ketika dibeli dan baru terlihat cacatnya
setelah dibeli dan Allah mengembalikanku, berarti aku menjadi penduduk neraka.
Karenanya, aku menangis ketika membaca ayat tersebut.”
Tak lama kemudian, malaikat Jibril
turun dan berkata : “Hai Muhammad katakan kepada Abu Bakar, bahwa jika pembeli
mengetahui cacat budak, lalu tetap membeli dengan cacatnya, maka dia tidak
memiliki kekuatan untuk mengembalikannya. Dan Allah swt. Maha Mengetahui akan
cacat hamba-Nya sebelum menciptakannya. Maka beserta cacatnya itu ia akan
membelinya dan tidak akan mengembalikannya,
begitu pula cacat yang terdapat setelah dibeli.” Mendengar penjelasan
Jibril itu, Rasulullah menjadi gembira, begitu pula para sahabat, utamanya Abu
Bakar r.a.
Lalu Nabi saw. Bertanya kepada Ali :
“Wahai Ali mengapa kamu menangis ketika membaca ayat 9 dari surat Az-Zumur: “Katakanlah
adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui??. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
( QS. Az-Zumur :
9 ).
Ali menjawab: “Bagaimana aku tidak
menangis membaca ayat tersebut, karena bapak kita Adam adalah orang yang lebih
tahu, karena Allah mengajarinya nama-nama seluruhnya. Sementara aku tidak, maka
tentu aku tidak sama seperti Adam. Maka aku menjadi menangis ketika membaca
ayat tersebut.”
Kemudian Jibril datang dan berkata:
“Wahai Muhammad, katakan kepada Ali bahwa maksudnya tidaklah begitu. Tetapi
pada hari kiamat nanti, orang-orang kafir tidak bersama orang-orang yang
beriman. Karena orang kafir menyembah berhala dan tidak beriman kepada Allah
dan tidak pula hari akhir. Sedangkan orang yang beriman menyembah Allah, setiap
waktu mengucapkan, “Laailaaha illallah,
muhammadur rasulullah”, jika orang-orang beriman berbuat kebaikan, mereka
senang dan memuji Allah, jika berbuat kesalahan mereka istighfar, memohon ampun
kepada Allah swt. Maka pasti tidak sama antara orang-orang kafir dengan
orang-orang yang beriman. Orang kafir tempatnya di neraka, sedangkan orang
beriman tempatnya di surga.”
Demikianlah, ceramah 7 menit yang
dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini, semoga Allah senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya agar kita menjadi selamat dan bahagia di dunia
dan akhirat, aaamiinnn. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf
atas kesalahan dan kurang lebihnya.
Wallahul
muwaffiq ila aqwamit thariq, tsummas salamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh...
Gimana kawan ku semua, isi nyah menyentuh hati bukan ?, isi kolom komentar jika kawan ku semua ingin berkomentar, semoga bermanfaat bagi kawan-kawan ku semua.. Jangan lupa coment dan follow saya yh kawan..... Salam Sukses buat Kawan,
Terima Kasih,
No comments:
Post a Comment