I made this widget at MyFlashFetish.com.

Tuesday, May 3, 2016

Faktor Penyebab Bintang Kehidupan Bersinar Terang

Hai kawan-kawan ku semua masih bersama saya, sekarang saya akan menjelaskan ke kawan-kawan ku ceramah 7 menit yang berjudul "Faktor Penyebab Bintang Kehidupan Bersinar Terang". Apakah kawan ingin mengetahui-nya, segeralah membaca artikel saya berikut ini. Mudah-mudahan bermanfaat buat kawan-kawan ku semua.
Saya ingin membagikan sebuah peluang, semoga peluang ini bermanfaat untuk kita dan kawan-kawan. Jadikan HP kawan sumber pencari uang , sempatkan waktu sebentar untuk melihat peluang ini di web https://paytren.online/my-usaha.com
Selamat Membaca Artikel ini kawan... :) :)
jangan lupa like dan ikuti ok kawan, hehehe



“ FAKTOR PENYEBAB BINTANG KEHIDUPAN BERSINAR TERANG “

            Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh....
            Yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
            Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. Yang telah mengeluarkan manusia dari gelap gulita kekafiran menuju pada cahaya kebenaran, yaitu Dinul Islam.
            Saya yakin, tak seorangpun diantara kita yang menginginkan bintang kehidupannya redup dan suram atau dengan kata lain tidak ada seorang pun yang menyukai kesulitan demi kesulitan melanda dalam kehidupannya. Kiranya semua manusia berharap agar bintang kehidupannya bersinar terang, penuh dengan kemudahan dan keberuntungan.
            Sementara orang yang bintangnya lagi bersinar terang kelihatan begitu mudah dan lancar-lancar saja dalam menapaki jalan hidupnya. Setiap usaha yang dilakukan selalu menuai keberhasilan atau sekurang-kurangnya tidak mengalami hambatan dan kesulitan yang cukup berarti. Seakan setiap langkahnya selalu tepat pada jalan menuju keberuntungan. Ketika bergadang selalu untung, ketika menanam makanan dapat tumbuh subur dan apa saja yang diusahakan selalu berhasil dan sukses.
            Bagaimana agar bintang kehidupan kita bersinar terang, kemudahan demi kemudahan dan keberuntungan demi keberuntungan selalu kita dapatkan, tentu untuk menemukan jawaban dan penyebabnya amatlah kompleks. Tetapi sebagai orang yang beriman setidaknya kita perlu merenungkan Firman Allah swt. Yang sudah pasti akan kebenarannya. Allah swt. Berfirman :
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”
( QS. Al-Lail : 5-7 )
            Dengan memperhatikan firman allah tersebut, kiranya kita dapat mengetahui bahwa ada tiga hal yang dapat menyebabkan timbulnya kemudahan-kemudahan dalam hidup :
            Pertama : A’tha, yaitu suka memberi dan murah hati. Sebuah sikap hidup yang dermawan , suka memberikan sebagian harta bendanya kepada orang-orang yang membutuhkan dan kesulitan dalam usahanya mencari penghidupan, seperti orang-orang miskin, anak yatim piatu, para janda, orang-orang jompo yang tidak memiliki kemampuan untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dan lain sebagainya. Juga untuk mendirikan masjid-masjid, madrasah, panti asuhan, pondok pesantren dan lain sebagainya.
            Allah swt. Memberikan gambaran tentang perumpamaan pelipat gandaan balasan bagi orang yang membelanjakan harta bendanya di jalan Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam arti ayat berikut ini :
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
( QS. Al-Baqarah : 261 )
            Nabi saw. Menggambarkan tentang akibat positif dari orang yang suka memberi atau orang yang dermawan dan ekses negatif dari orang yang bersifat kikil atau bakhil. Nabi saw. Sesungguhnya beliau bersabda : “Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah Azza wa Jalla, dekat pada surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka...”
( Al-Hadits)
            Sifat penyantun dan dermawan itu tidak hanya mendekatkan kepada Allah swt. Dan pada surga, tetapi juga kepada manusia. Hubungan yang harmonis dengan manusia itu akan menciptakan iklim kegairahan, ketenangan dan membukakan jalan yang penuh harapan meraih kesuksesan dan keberhasilan dari apa dicita-citakan dan diusahakan.
            Kedua : Taqwa, menurut Prof. Mahmud Syaltut adalah tiap-tiap manusia yang memelihara diri sendiri dari sesuatu yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain dan berusaha mencapai tujuan yang mulia dan kedudukan yang sempurna di dunia dan di akhirat, itulah orang yang bertaqwa. Ada pula yang menyatakan bahwa taqwa juga berarti tata krama syari’at. Taqwa pada ketaatan berarti ikhlas dan pada maksiat berarti tidak melakukannya.
            Allah swt. Menyatakan akan memberikan kemudahan dan fasilitas serta rizki dari arah manapun yang tidak diduga-duga. Sebagaimana Firman Allah. Berikut ini :
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
( QS. At-Thalaq : 2-3 )
            Dan Firman berikut-Nya :
“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”
( QS. At-Thalaq : 4 )
            Ketiga : Membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Mempercayai nilai-nilai kebenaran akan mendatangkan keberuntungan. Ketika kita perhatikan sesungguhnya dalam kehidupan di dunia ini ada dua unsur yang sangat menentukan dan mewarnai kehidupan manusia, yaitu nilai-nilai kebaikan yang akan mengantarkan manusia pada terciptanya kehidupan yang damai, mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Dan nilai-nilai kejahatan yang akan mengantarkan manusia pada kerusakan, kebinasahan dan kehancuran.
            Demikianlah yang dapat saya sampaikan melalui mimbar kuliah singkat 7 menitan pada kesempatan yang mulia ini, mudah-mudahan berguna dan ada manfaatnya. Terima Kasih atas perhatiannya dan atas kesalahan dan kurang lebihnya mohon maaf. Akhirnya, wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, was salamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh...
           

No comments:

Post a Comment