I made this widget at MyFlashFetish.com.

Saturday, May 7, 2016

Faktor Penyebab Bintang Kehidupan Meredup Dan Suram

Hai kawan-kawan ku semua pagi yang cerah buat kita semua kawan, ok di pagi kali ini saya akan memberikan kawan ku ceramah tujuh menit yang berjudul "Faktor Penyebab Bintang Kehidupan Meredup Dan Suram...Apakah kawan penasaran ??.. Ayo Baca Artikel berikut ini, Insya allah kawan ku semua akan mengerti dan memahaminya kawan...
Selamat Membaca kawan.. :) :)
Jangan lupa ikuti atau follow saya yah kawan, hehe..



“ FAKTOR PENYEBAB BINTANG KEHIDUPAN MEREDUP DAN SURAM “

            Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
            Yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
            Mengawali pertemuan kita melalui ceramah 7 menit kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa di limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. Yang telah mengeluarkan manusia dari gelap gulita kekafiran menuju pada cahaya kebenaran, yaitu Agama Islam.
            Kehidupan manusia memang tak sama, ada sementara orang yang bintang kehidupannya bersinar terang, hidupnya selalu diliputi kemudahan dan keberuntungan. Tetapi ada pula yang bintang kehidupannya sedang redup, tertutup kabut dan mendung kehidupan. Kesulitan demi kesulitan, kegagalan demi kegagalan dan ketidak beruntungan seakan berpihak kepadanya. Usaha yang dilakukan seakan selalu mengalami kegagalan. Apa yang diusahakan selalu tidak tepat, kesulitan demi kesulitan selalu menghadang jalan hidupnya. Ketika berdagang selalu merugi, bahkan modal usahanya pun menjadi ludes dan jatuh bangkrut. Ketika menanam tanaman atau biji-bijian, tidak mau tumbuh atau begitu tumbuh habis dimakan hama penyakit.
            Mengapa hal itu bisa terjadi ??... Dan apa pula penyebabnya ??... Untuk mencari dan menemukan jawaban akan sebab-sebabnya memang tidak mudah, karena faktor penyebabnya sangatlah kompleks. Tetapi setidaknya kita bisa berkaca dan merenung Firman Allah swt.berikut ini :
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.”
( QS. Al-Lail : 8-10 ).
            Memperhatikan ayat tersebut, kiranya dapatlah kita ketahui bahwa ada 3 (tiga) hal yang mengantarkan seseorang pada kesulitan dan kesukaran-kesukaran dalam kehidupannya, utamanya kelak di akhirat, yaitu : Pertama: Bakhil; Kedua: Merasa cukup; Ketiga: Mendustakan nilai-nilai kebenaran, serta tidak mempercayai akan adanya akibat positif dari suatu kebaikan.
            Kebakhilan itu sesungguhnya akan sangat merugikan dan membuat seseorang menderita kesengsaraan. Allah swt. Berfirman yang artinya :
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dan karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sesungguhnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat.”
( QS. Ali Imran : 180 ).
            Sikap seseorang dengan menutup kran nikmat dan karunia Allah yang dianugerahkan kepadanya untuk obyek-obyek atau orang-orang yang disukai dan diridhai Allah swt. Adalah suatu kebakhilan. Dia dikaruniai Allah anugerah rizki dan harta benda yang cukup tetapi dia bakhil dan pelit menyumbangkan sebagian harta bendanya untuk keperluan amal, memmbantu anak-anak yatim, orang-orang fakir miskin dan orang-orang lain yang membutuhkannya. Hal inilah yang membuat-nya akan ditimpa kesulitan dan kesengsaraan, utamanya kelak diakhirat akan mendapatkan siksaan yang pedih.
            Nabi saw. Juga bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari Urwah bin Zubair, dari Nabi saw. Sesungguhnya beliau bersabda :
“...Orang yang bakhil itu jauh dari Allah Azza wa Jalla, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.”
            Mengenai kebakhilan ini, Hasan Basri menyatakan bahwa kebakhilan itu, jika seseorang melihat harta yang diinfaqkan sebagai sesuatu kemusnahan dan apa yang ditahannya sebagai kemuliaan. Sumber kebakhilan adalah cinta harta dan panjang angan-angan, ketakutan akan fakir dan kecintaan pada anak.
            Abu Hanifah rahimahullah berkata :
“Aku tidak pernah melihat keadilan dapat tegak di tangan orang yang bakhil. Karena kebakhilan akan mendorong seseorang untuk menguras habis, sehingga ia mengeksploitasi dan mengambil melebihi haknya, karena ia sangat ketakutan akan dirugikan. Orang yang demikian itu, tidak dapat dipercaya untuk memegang amanat.”
            Sementara sikap hidup dengan merasa cukup, akan membuat dirinya berlaku sombong, ongkang-ongkang, malas berusaha, merasa tidak butuh pada orang lain bahkan amat fatal kalau dirinya merasa tidak butuh pada Allah swt.
            Begitu pula sikap tidak mempercayai pada nilai-nilai kebenaran, tidak mempercayai akan akibat baik dan pahala surga dari kebaikan dan amal saleh, akan mengantarkan dirinya pada kesulitan, kesengsaraan dan kebinasahan. Sikap semacam itu, membuatnya berbuat sesukanya, memperturutkan hawa nafsunya, melakukan kejahatan demi kejahatan menjadi hal yang lumrah dan biasa. Hal itu, tentu membuat suasana tidak nyaman, menjauhkannya dari orang lain dan membuat murka Allah swt. Sehingga kesulitan demi kesulitan dan kesengsaraan demi kesengsaraan akan menyelimuti kehidupannya dan di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang amat pedih. Na’udzu billahi min dzalik.
            Mengakhiri ceramah 7 menit kali ini, marilah kita berdo’a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi hidup ini dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat, aaamiinnn.. Demikianlah, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya.
Hadanallah waiyyakum ajma’in, was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh...





No comments:

Post a Comment