I made this widget at MyFlashFetish.com.

Saturday, May 7, 2016

Memetik Hikmah Dari Peristiwa Hijrah

hai kawan-kawan ku semua masih bertemu lagi dengan saya, ok guys sekarang ini saya akan memberikan ceramah tujuh menit yang berjudul "Memetik Hikmah Dari Peristiwa Hijrah". Apakah kawan ku semua mengerti apa itu Hijrah ??.. Jika kawan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Hijrah, kawan bisa membaca artikel berikut ini..
Selamat Membaca Kawan.. :) :)
Jangan lupa ikuti saya ya kawan, hehe



“ MEMETIK HIKMAH DARI PERISTIWA HIJRAH “

            Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...
            Yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak/ibu, hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt.
            Mengawali jumpa kita melalui ceramah tujuh menit kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam, sebab berkat rahmat, anugerah dan petunjuk-Nya pada saat ini, kita bisa bertemu muka dan berkumpul di tempat ini tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. Yang telah mengeluarkan manusia dari gelap gulita kekafiran menuju pada cahaya kebenaran, yaitu Agama Islam.
            Ketika kita memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan hijrah selalu dirangkai dengan pernyataan iman dan jihad. Sebagaimana firman Allah swt. Berikut ini yang artinya :
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berhijad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal.”
( QS. At-Taubah : 20-21 ).
            Dari ayat tersebut kiranya dapatlah kita pahami bahwa sikap hijrah haruslah di dasarkan pada keimanan dan motivasi jihad, semangat perjuangan yang di dasarkan keyakinan kepada Allah untuk mendapatkan rahmat dan keridhaan-Nya.
            Rasulullah saw. Dan para sahabat dalam menjalankan hijrah tidak saja mengorbankan harta benda, cucuran keringat, tetapi jiwa dan raga pun menjadi dipertaruhkan. Bahkan ketika mereka menghadapi saat-saat yang genting dan membahayakan yang sangat boleh jadi mengancam keselamatan jiwanya.
            Tetapi karena hijrah sebagai sebuah bentuk jihad atau perjuangan yang didasarkan pada keimanan. Sehingga walau bagaimana pun pahit getirnya penderitaan yang menimpa mereka, berpisah meninggalkan kampung halaman dan harta benda yang bertahun-tahun mereka miliki turun temurun, meninggalkan sanak keluarga yang dicintainya, menempuh perjalanan gurun pasir yang sangat jauh dan melelahkan, mereka dapat melakukan dengan ringan penuh keyakinan akan pertolongan Allah swt.
            Dalam konteks kekinian di era global dimana arus budaya skuler begitu derasnya membobol tanggul-tanggul peradaban kita yang elok. Berhala-berhala modern ada dimana-mana, kemaksiatan merajalela, kemungkaran menggila-gila, yang oleh sebagian orang dinyatakan sebagai jahiliyah kedua (jahiliyah modern), maka pelajaran penting yang harus dipetik dari peristiwa hijrah dan diterapkan dalam kehidupan kita ini ialah hijrah yang bersifat mental dan hati nurani (hijrah qalbiyah).
            Secara garis besar perjalanan dan hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa hijrah itu adalah :
            Pertama : Kita harus memiliki keteguhan hati dan kesabaran di dalam memperjuangkan cita-cita luhur, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah saw. Walaupun kesulitan terus menghadang, tekanan dan intimidasi timpa menimpa kaum muslimin terus tetap tegak berdiri dalam memperjuangkan dan menegakkan komitmen keimanannya.
            Kedua : Kesediaan berkurban, karena setiap perjuangan tentu membutuhkan pengorbanan. Demi tetap tegaknya agama Allah, kita harus berani berkurban, mungkin dengan mengorbankan kesenangan diri, korban perasaan, harta benda barkah terkadang sampai pengorbanan nyawa.
            Ketiga : Rasa optimisme memandang ke depan yang lebih baik akan tegaknya kebenaran. Perjuangan tidak boleh surut mundur ke belakang, cita-cita mulia harus tetap ditegakkan tanpa mengenal putus asa, karena memang Islam dirancang Tuhan sebagai agama yang luhur dan pada akhirnya kebenaran Agama Allah-lah yang akan menang dan kebatilan pasti akan binasa.
            Mengakhiri ceramah tujuh menit kali ini, marilah kita berdo’a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi hidup ini dengan nilai-nilai perjuangan demi izzul Islam wal muslimin. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma’in was salamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

No comments:

Post a Comment